Kapolres Sijunjung AKBP Willian Harbensyah, S.I.K., M.H memberikan apresiasi penuh kepada personel yang terlibat. Menurutnya, pengungkapan kasus ini adalah bukti bahwa kerja cepat dan kolaboratif mampu memutus rantai tindak kejahatan kendaraan bermotor yang kerap meresahkan masyarakat.
Kasus ini bermula dari laporan Ma’Arifatullah, warga Jorong Kapalo Koto, Nagari Padang Sibusuk, yang kehilangan sepeda motor Yamaha RX King-nya setelah dipinjam pelaku dengan dalih membeli pertalite. Namun bukannya kembali, pelaku justru membawa motor tersebut kabur.
Menindaklanjuti laporan itu, AKP Hendra Yose memerintahkan penyisiran awal berupa pemeriksaan CCTV dan pemetaan kemungkinan rute kaburnya pelaku. Jejak digital dan keterangan lapangan mengarah pada dugaan kuat bahwa pelaku telah bergerak menuju Kota Padang untuk menjual motor hasil curian.
Tim Harimau Campo bergerak cepat ke Padang dan menjalin koordinasi lintas wilayah. Di tahap ini, kolaborasi dengan Tim Phyton Polsek Lubuk Begalung Polresta Padang menjadi salah satu komponen penting dalam mempercepat perburuan. Dukungan tambahan juga datang dari Unit Reskrim Polsek IV Nagari dan Tim Aligator Polsek Padang Utara.
Hasil koordinasi tersebut membuahkan titik terang. Pelaku terlacak berada di kawasan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara. Pada Kamis dini hari, penangkapan dilakukan dengan cepat dan terukur. Warga yang mengetahui pelaku sebagai residivis sempat terpancing emosi, namun petugas segera meredakan situasi.
Dari pemeriksaan awal, pelaku berinisial AM diketahui merupakan residivis yang telah beberapa kali terlibat kasus curanmor. Ia juga mengakui telah menjual motor curian milik korban kepada seseorang di Batusangkar seharga Rp 2,9 juta. Informasi itu mendorong tim gabungan melakukan gerak cepat ke Tanah Datar.
Setibanya di Batusangkar, tim berhasil menemukan barang bukti sepeda motor RX King yang sudah berpindah tangan. Tindakan cepat ini sekaligus memastikan barang bukti tidak sempat dipreteli atau dipindahkan lebih jauh oleh jaringan penadah.
Menurut AKP Hendra Yose, pola yang digunakan pelaku merupakan modus lama namun masih sering berhasil menjebak korban, terutama dengan memanfaatkan hubungan pertemanan atau alasan mendesak. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus pinjam kendaraan.
Ia juga menekankan bahwa pengungkapan kasus ini tidak hanya menyelesaikan satu kejadian curanmor, tetapi juga membuka pintu untuk membongkar jaringan yang lebih besar. Tim saat ini tengah mendalami dugaan keterlibatan pelaku dalam kasus di wilayah Polres Agam dan beberapa daerah lain.
Kapolres Sijunjung AKBP Willian Harbensyah menyatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan kolaborasi lintas wilayah untuk memburu pelaku kejahatan jalanan. Kerjasama seperti antara Tim Harimau Campo Polres Sijunjung, Tim Phyton Polsek Lubeg, dan unit lainnya harus terus diperkuat demi mempersempit ruang gerak para pelaku kriminal.
Dengan tertangkapnya AM dan kembali diamankannya barang bukti, proses hukum kini berlanjut di Polsek IV Nagari. Penyidik memastikan pengembangan akan terus dilakukan guna memetakan seluruh peran pelaku serta jaringan penadah yang diduga masih aktif.
Catatan Redaksi:
Rilis ini disusun untuk menghadirkan informasi yang lengkap, berimbang, dan sesuai fakta lapangan terkait penanganan kasus curanmor lintas daerah oleh jajaran Polres Sijunjung.
TIM RMO
